Tulisan ini kami tuliskan dengan
sepenuhnya mengambil referensi dari Buku berjudul
“Bimbingan Islam untuk Pribadi dan
Masyarakat” karya Syeikh Muhammad Jamil Zainu.
1. Islam adalah agama Tauhid
Maka iman kepada pencipta alam semesta
merupakan keterangan yang bisa diterima setiap akal sehat.
Pencipta
itu ialah Allah - سبحانه
و تعالى -
, yang hanya Dia saja yang berhak disembah. Oleh karena itu, jika
menyembelih hewan atau nadzar harus ditujukan kepadaNya semata,
terutaman berdo'a.
Rasulullah - صلى
الله عليه وسلم
- bersabda:
“Do'a itu adalah ibadah.”
(Hadits hasan shahih riwayat Tirmidzi)
Oleh karena itu tidak boleh ibadah itu
ditujukan kepada selain Allah -سبحانه
و تعالى -.
2. Islam adalah agama pemersatu dan
bukan pemecah bela
Islam mengajarkan kita agar beriman
kepada semua utusan Allah -سبحانه
و تعالى -
yang diutusNya untuk memberi petunjuk kepada semua manusia dan untuk
mengatur kehidupannya serta beriman kepada Rasulullah; Muhammad - صلى
الله عليه وسلم
- adalah penutup semua Rasul Allah -سبحانه
و تعالى -,
syari'atnya menggantikan semua syari'at yang sebelumnya. Beliau
diutus kepada seluruh manusia untuk menyelamatkan mereka dari
kezaliman dan agama-agama palsu. Ditegaskan pula bahwa agama Islam
selalu terpelihara kebenarannya.
3. Islam adalah agama yang mudah, jelas
dan bisa dimengerti.
Islam tidak mengakui takhayul dan
kepercayaan yang merusak serta falsafah yang sulit, ia dapat
diterapkan di segala tempat dan waktu.
4. Islam tidak memisahkan moril dan
materil.
Ia memandang kehidupan ini sebagai
kesatuan yang meliputi keduanya. Ia tidak mengambil salah satunya dan
meninggalkan yang lain.
5. Islam mengajarkan persamaan,
persaudaraan sesama muslim.
Ia anti terhadapa semua hal yang
bersifat perbedaan daerah dan status sosial. Allah -سبحانه
و تعالى -
berfirman :
“Sesungguhnya orang yang paling
mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa
di antara kamu. “ (Q.S. Al Hujurat: 13).
6. Islam tidak mengajarkan kekuasaan
pendeta yang memonopoli agama.
Islam juga tidak mengenal pemikiran
yang sulit dibuktikan kebenarannya. Juga tidak mengenal apa yang
disebut pembesar-pembesar agama yang dipuja. Setiap manusia bisa
mempelajari Al Qur'an dan hadits Rasulullah - صلى
الله عليه وسلم
- menurut pemahaman salafus shalih (orang shalih
terdahulu), kemudian mewarnai kehidupan masyarakat sesuai dengan Al
Quran dan Hadits.
Sekarang keknya masih banyak kaum muslim yang mengkultuskan ketokohan seseorang, yang begitu dipuja ....
ReplyDelete