Belajar Presentasi di hadapan 200-an calon Wisudawan Universitas Muhammadiyah Kendari
Bismillah
Hari itu, sabtu (7
April 2018) aku mendapatkan amanah sebagai pembicara dalam acara
“Career Days” Universitas Muhammadiyah Kendari. Bersama kak Wa
Ode Eti, Awardee beasiswa LPDP, kami datang atas undangan pihak UMK.
Kami disana berbicara dalam kapasitas kami dari komunitas Kendari
English Fellowship (K-FLOW).
Perlu
aku jelaskan terlebih dulu tentang kegiatan ini. Career Days ini
merupakan program pembekalan calon Wisudawan/Wisudawati Universitas
Muhammadiyah Kendari sebelum mereka diwisuda dua hari setelah
kegiatan ini. Acara ini diwajibkan kepada mereka, sehingga peserta
yang hadir lebih dari 200-an, belum ditambah mahasiswa-mahasiswi
semester akhir yang mungkin akan wisuda di akhir tahun nanti.
Ada
4 pembicara masing-masing dari : AXA Finance, Kendari Kreatif,
Kendari English Fellowship, dan Career Development Center UMK.
Aku
menjadi pembicara ketiga saat itu. Tugasku sederhana saja,
memperkenalkan K-FLOW kepada semua peserta.
Aku
ingin membuatnya menjadi beberapa poin, maksudku poin-poin apa saja
yang aku sampaikan hari itu. Semoga kau mendapatkan insight dari
tulusanku ini.
Doa
dulu, Usaha kemudian..
Di awal pembicaraan, aku bertanya
pada seluruh peserta.
“dalam berjuang, apa yang kita
butuhkan? Doa atau Usaha?”
“dua-duanya” jawab mereka
serempak meski tidak kompak, semacam sahut menyahut :)
Aku selalu diingatkan oleh
senior-seniorku, untuk senantiasa mengombinasikan dua hal ini: Doa
dan Usaha. Tak ada yang boleh hilang salah satunya. Doa tanpa usaha,
ngarep. Usaha tanpa
Doa, sombong. Gak berdoa, juga gak berusaha?. Kayaknya kita harus
ngopi bareng, sambil menanti senja mungkin?
Aku hanya meneruskan nasihat diatas,
sekedar menyampaikan. Tak lebih. Sebagai pembuka pembicaraan. Dan
terus terang aku menekankan pada Doa. Aku bertanya pada para peserta.
“Mau tidak saya jelaskan tentang
the power of Doa?”
Mereka kemudian mengiyakan
tawaranku. Panjang aku
menjelaskan tentang the power of Dua ini. Pada keyakinan yang masih
kugenggam hingga detik ini. Kuharap mereka memahami bahwa:
“Jangan pernah kita tinggalkan
doa. Menurutku, doa itu bukan hanya permintaan tapi juga tabungan.
Doa kita hari ini, bisa jadi suatu hari menjadi jalan pembuka
kemudahan bagi kita. Di saat kita tak mampu lagi dan tak sanggup
melihat jalan keluar. Di situlah jawaban doa hadir dalam bentuk
kemudahan, pertolongan, dan keajaiban”.
Jadi,,, sudahkah kau berdoa hari
ini?
Doa dulu, Usaha kemudian~~
Tak
ada kata terlambat untuk belajar…
Di poin selanjutnya aku membahas
tentang “Tak ada kata terlambat untuk belajar”.
Kenapa aku menjelaskan poin ini, karena K-FLOW hadir untuk membantu
teman-teman khususnya generasi pemuda untuk melek berbahasa Inggris.
Sayangnya, kebanyakan kita yang udah
mahasiswa, apalagi yang sudah lulus merasa seakan udah terlambat
belajar. Jujur, aku pun dulu merasakannya. Aku bergabung di K-FLOW
saat sudah semester akhir. Pertemuan pertama saja, aku langsung
diminta speaking.
Padahal ketika itu membedakan penggunaan to be (am, is,
are) saja masih bingung.
Penggunaan She dan He
kadang kebalik.
Jadinya apa? Keringat dingin lah
hahaha.
Sembari menyelesaikan TA aku
tetap ikut pertemuannya di akhir pekan. Intinya sekarang, aku
merasakan manfaat bergabung dengan komunitas ini. Bisa tahu
sedikit-sedikiit bahasa Inggris, dan tentu saja sampai sekarang aku
masih belajar.
Aku mendorong para peserta untuk
punya keberanian mencoba. Coba saja dulu, mungkin ketagihan. Berbeda
dari komunitas bahasa Inggris lainnya, di K-FLOW anggota dengan
background bahasa
Inggris itu minoritas di sini. Padahalkan biasanya mayoritas.
Lebih beragam, untuk saat ini lebih
didominasi Teknik, Kesehatan,
Sosial dan akhirnya Sastra
Inggris dan pendidikan bahasa
Inggris.
Jadi
jangan takut bergabung. Semuanya pada welcome, karena
kita sama-sama belajar.
Program
belajar di K-FLOW..
Poin selanjutnya yang aku jelaskan,
tentu saja program belajar yang ada di K-FLOW. Di
K-FLOW, there are two classes, kelasnya
dibagi 2: Kelas IELTS dan Kelas General English
This is I give you the details:
Kelas IELTS: Kelas ini diperuntukkan
bagi mereka yang udah memiliki pengetahuan dasar tentang bahasa
Inggris dan untuk mempersiapkan diri mengikuti tes IELTS. Tentang
IELTS, kamu boleh googling di
yahoo. Pematerinya ada
kak Eti (Queensland University, Aussie), kak Linda (Wageningen
University, Belanda), kak Evan (Melbourne University, Aussie), kak
Ace (Teaching Program , Aussie), kak Dillah (PPAN Indonesia-China) dan
kakak-kakak lainnya.
Belajar
setiap hari Minggu,
mulai dari jam 2 siang hingga maghrib. Materinya: Speaking, Reading,
Listening, and Writing.
Kelas General English: Kelas ini
diperuntukkan bagi mereka yang ingin mendalami dasar-dasar bahasa
Inggris sebelum akhirnya nanti masuk ke Kelas IELTS.
Pematerinya: kak Faisal (lulusan
Farmasi UHO)
dan satunya lagi, insyaAllah kalian tahu siapa dia, gak perlu
dijelasin, bukan siapa-siapa juga :p
Belajar setiap hari Sabtu, jam 9
pagi sampai Zuhur tiba. Materinya:
Basic Grammar dan Vocabulary.
Banyak
lagi yang aku sampaikan disana, cukup ini yang ingin aku
poinkan melalui blog safrullah.net
Setelah
itu, kak Eti yang tampil membahas beasiswa LPDP dan kehidupan kampus
di Australia.
Dituduh
lulusan luar negeri…
Setelah acara selesai, dalam sesi makan siang seseorang datang
menghampiriku. Mengajak kenalan. Dan salah satu pertanyaannya.
“Mas, kuliah semester berapa sekarang?” dia bertanya
“Alhamdulillah udah lulus, 2 tahun lalu”
“dulu kuliahnya di negara mana mas?”
“Ind.. hah?”
Sekian artikel ini yah, pokoknya makasih banget buat pihak Career
Development Center Universitas Muhammadiyah Kendari yang sudah
mengundang kami.