Monday 16 June 2014

Hobiku (sempat) dilarang Orang Tua.

 



Pertengahan Tahun 2012
***

“Nak minggu depan kamu pulang saja ke kampung, berhenti kuliah.!!!!”

Malam itu Ayah menelponku, dengan suara yang tidak biasanya. Meninggi. Dengan gusar aku diam mendengarkan memberi kesempatan pada ayah berbicara. Meski saat itu aku belum paham apa salahku.  Hingga beliau akhirnya terdiam dan sejurus kemudian, sambungan telpon itu terputus. Beliau mematikan Hpnya diseberang tanpa sedikitpun memberikanku kesempatan walau hanya untuk sekedar bertanya.

Selang beberapa hari kemudian aku pun tahu akar permasalahannya. Salah paham, begitulah. Belakang selepas aku tamat dari SMA dan kemudian melanjutkan studiku di perguruan tinggi. Ada satu hobi baru yang muncul. Hobi yang mungkin membuat orang tua cemas bukan kepalang. 

Ngoprek sampai tengah malam.

Apa itu ngoprek?
Ngoprek itu, simpelnya adalah mengutak-atik teknologi. Yah, begitulah karena aku diterima kuliah pada Fakultas Teknik Informatika. Maka hobi baruku untuk ngoprek berbagai macam perangkat keras terutama Komputer atau Laptop sukses menyita semua waktuku. Ada keasyikan tersendiri. Waktu pun kadang tak terasa berlalu begitu saja ketika Ngoprek.

Lah, kenapa sampai “dimarahi” ortu? Bukankah ngoprek itu bermanfaat?

Ayo kita lanjut baca ceritaku.

Seperti yang kujelaskan sebelumnya bahwa dengan ngoprek kadang waktu tak terasa berlalu begitu saja. Maka timbul kebiasaanku. Ngoprek sampai pagi, bukan kadang lagi. Sering suara Adzan subuh yang mengingatkanku akan tibanya waktu pagi.

Sayangnya kegiatan Ngoprek itu sering tidak kulakukan di rumah. Jadi bukan hal yang aneh, jam 2 atau 3 malam aku baru pulang.

Hmm.. Disinilah biang masalahnya. Orang tua ada di kampung, sementara aku disini merantau. Entah siapa memberikan informasi salah kepada Ayah sehingga beliau mengira, aku bergaul dengan orang “tidak-tidak”.

Ternyata orang tua di kampung, mengira aku bergaul dengan semacam genk-genk motor yang lagi marak di kota. Tapi setelah kujelaskan dengan baik-baik. Akhirnya Ayah terutama Ibu maklum dengan hobiku ini.

Hanya, beliau berdua menasihatkan jangan terlalu larut, jaga kesehatan.
Dan tambah Ibu juga,

“Tengah malam, kamu habiskan saja untuk tahajjud, itu waktu yang baik”

'
'
'
"3rd Giveaway : Tanakita - Hobi dan Keluarga".

1 comment:
Tulis komentar
  1. Terima kasih sudah berpartisipasi. Persyaratan sudah komplit. Tercatat

    ReplyDelete