Saturday 14 February 2015

Dengan namaNya kita memulai, dengan kesyukuran pada akhirnya

 

Dengan namaNya kita memulai, dengan kesyukuran pada akhirnya

Seperti biasa perlahan hujan pun turun di kota kecil ini. Sudah beberapa waktu belakangan ini seperti itu.

Aku mencoba menengok ke awan hitam di  suatu sore . Diselingi gerimis, jauh kupandang sebuah pesawat tengah melintas diantara tumpukan awan pekat hitam itu.

Pesawat yang hendak mendarat di bandara Haluoleo biasanya akan berputar diatas kota kendari.
Dari barat terus melintasi wilayah andonouhu, kemudian berada di atas teluk kendari kemudian berbalik arah 360 derajat. Lalu menuju arah bandara.

Segenap penumpang pun harus, merekat kuat-kuat sabuk pengamannya. Suasana hujan seperti ini membuat landasan bandara lincin dan pula landasan itu tak rata.
Saya masih ingat di pendaratan terakhir, beberapa saat sebelum mendarat, seorang lelaki tua yang duduk persis disampingku, menggenggam pegangan kursi. Dan darinya perlahan terdengar ucapan

"Bismillah.."

Hingga keadaan tenang, kemudian ia berucap “Alhamdulillah...”

Awali ia dengan nama Allah, dan akhiri ia dengan rasa syukur..
Suatu kebaikan jika dimulai dengan Bismillah, maka keadaannya bagai keberuntungan yang berlipat. Ringan sungguh mengucapkan, tentu dengan pertolonyaNya.

Syukur pun demikian, sebuah nikmat yang disyukuri maka berlipat pula kenikmatannya. Mana kala ia tak disyukuri, khwatirlah pada diri, jangan-jangan di hati kita tengah bergantung sebuah penyakit, yang penyakit itu membuat hati kita tidak selamat.


Sebelum kita terlelap malam ini, mari periksa hati kita, moga-moga ia terjauhkan dengan sesuatu yang mengganjal.

Dengan namaNya kita memulai, dengan kesyukuran pada akhirnya


No comments:
Tulis komentar