Sunday 15 February 2015

Teruntuk engkau yang jauh dari pandanganku

 

Teruntuk engkau yang jauh dari pandanganku

Baiklah, melalui satu tulisan ini, ingin kuceritakan padamu tentang suatu penggalan kisah. Kisah Cinta yang pernah menjatuhkan derai air mata, mengundang senyum, mengobati luka.

Engkau yang jauh dari pandanganku, layaklah kita beroleh dari kisah Yusuf dan Zulaikha. Ketika Zulaikha mengejar Cinta Yusuf, semakin menjauh Yusuf darinya. Namun di saat Zulaikha mengejar Cinta Allah maka kemudian datanglah Yusuf padanya.

Dalam diam para perindu  menyimpan rapat rahasia itu di sudut-sudut relung hati. Menjaganya dan terus berdoa, bahwa hati itu tetap dan ditetapkan oleh yang Maha Kuasa untuk kokoh pada Tali Allah. Berpegang teguh dengan CahayaNya.

Biarlah kesedihan mengiringi malam-malam. Karena kusadari kesedihan di akhirat jauh lebih memilukan, jauh lebih menyayat hati. Apalah arti kesedihan di dunia ini lantaran terpisah jauh dari engkau, sekali-kali tidak.

Hatiku  hanya menggantungkan Cinta pada Allah, tidak pantas engkau menutupi Cahaya Allah di dalam lubuk hatiku. Biarlah CahayaNya tersebut menuntun, membawa kita pada keadaan yang di ridhoiNya.

Teruntuk engkau yang jauh dari pandanganku

Di saat subuh merekahkan sejuknya, pandangi perlahan tiap-tiap embun pagi yang jatuh karena TakdirNya. Tidaklah ia jatuh kecuali karena telah ditetapkan olehNya. Tiada terpisah ketetapan itu, telah tertulis ketetapan itu hingga benar-benar pena telah diangkat.

Percayakah engkau, bahwa kebaikan akan bertemu jua dengan kebaikan. Maka engkau , aku dan kita, saat ini, muhasabah diri adalah yang layak dilakukan.
Jarak yang membatasi, biarlah ia menjadi benteng yang kokoh lagi kuat menjaga batas-batas hati.
Sekali-kali jangan kau condongkan hatimu melebihi condongnya hatimu padaNya.

Sebab Cinta yang hakiki adalah cinta kepada Allah. Satu cinta hanya padaNya

No comments:
Tulis komentar