Sunday, 3 September 2017

Hari Kedua Ekspedisi Nusantara Jaya 2017 Tim 1 Sultra | Malam Sahabat pesisir: Serpihan Cinta yang terserak di Pulau Towea

 

Untuk hari kedua, agenda kami adalah melakukan survei lapangan di Dua Desa yakni Desa Wangkolabu dan tetangganya, Desa Lakarama.

Kedua desa ini, dahulunya merupakan satu desa yang dimekarkan menjadi beberapa desa. Kami memulai perjalanan dari rumah Pak Sekdes, lokasi pertama yang kami kunjungi adalah pasar tradisional. Pasar ini hanya beroperasi dua minggu sekali, yaitu setiap hari kamis dan minggu. Sungguh berbeda dengan perkotaan yang hampir tiap hari. Untungnya hal ini tidak membuat culture shock peserta ENJ yang hampir semuanya berasal dari Kota seperti Kendari, Makassar, dan Medan.

Setelah dari pasar tradisional ini, kami kemudian melanjutkan perjalanan menuju satu-satunya SD di pulau ini, SD Negeri 1 Towea. Gedung sekolah sudah sangat memadai dalam artian bangunan yang permanen dan terdiri semua level kelas dari kelas 1 sampai kelas 6, bahkan beberapa kelas terbagi lagi menjadi kelas A dan B. 

Hari Kedua Ekspedisi Nusantara Jaya 2017 Tim 1 Sultra | Malam Sahabat pesisir: Serpihan Cinta yang terserak di Pulau Towea
 SDN 1 Towea

Setelah itu kami menuju salah satu situs sejarah di Pulau ini, sebuah rumah yang dahulunya digunakan tentara-tentara Belanda. Pada desainnya, terdapat sentuhan gaya arsitektur Belanda seperti daun jendela, penataan kamar dan juga WC. Sayangnya, bangunan ini tidak terawat, sepi dan muram yang menambah kesan mistisnya. Entah kenapa menulis kata "mistis"nya saya jadi tersenyum-senyum.
Hari Kedua Ekspedisi Nusantara Jaya 2017 Tim 1 Sultra | Malam Sahabat pesisir: Serpihan Cinta yang terserak di Pulau Towea
Rumah Peninggalan Belanda
Hari Kedua Ekspedisi Nusantara Jaya 2017 Tim 1 Sultra | Malam Sahabat pesisir: Serpihan Cinta yang terserak di Pulau Towea
Befoto bareng


Sebelum memasuki waktu dzuhur, kami mengunjungi salah satu bukit yang letaknya tidak jauh dari lokasi tempat atau area pengambilan bibit dan penanaman mangrove. Jadi, bisa dikatakan dari bukit ini kami meninjau lokasi yang akan kami gunakan untuk melakukan pengambilan bibit mangrove dan sekaligus tempat penanaman mangrove.
Hari Kedua Ekspedisi Nusantara Jaya 2017 Tim 1 Sultra | Malam Sahabat pesisir: Serpihan Cinta yang terserak di Pulau Towea
Disana...


Hari Kedua Ekspedisi Nusantara Jaya 2017 Tim 1 Sultra | Malam Sahabat pesisir: Serpihan Cinta yang terserak di Pulau Towea
Bersama Sahabat Mangrove



Selepas dzuhur, kami telah ditunggu oleh pak Kades untuk santap siang bersama. Menunya ikan bakar khas Pulau Towea. Nyamm.. Ikan katamba' yang dibakar menggunakan bumbu racikan lokal seperti kunyit, garam, jeruk nipis ditambah lagi sambel tomat.



Nah di sore hari, aku diajak anak-anak untuk berperahu menuju karamba'. Karamba ini, modelnya seperti rumah apung yang disitu terdapat kolam pembudidayan ikan kerapu, lobster. Karamba ini diletakkan di tengah laut.
Hari Kedua Ekspedisi Nusantara Jaya 2017 Tim 1 Sultra | Malam Sahabat pesisir: Serpihan Cinta yang terserak di Pulau Towea

Spotnya asik buat berfoto, dan kebetulan hari ini saya mendapatkan kesempatan untuk melihat langsung proses panen.
Sayangnya dokumentasi saat berada di atas Karamba’ ini raib, setelah Smartphone-nya Fuad yang kecebur ke laut. Dan di saat bersamaan saya juga ikut “kepeleset” ke laut padahal lagi santai-santainya di perahu.
Hari Kedua Ekspedisi Nusantara Jaya 2017 Tim 1 Sultra | Malam Sahabat pesisir: Serpihan Cinta yang terserak di Pulau Towea
Karamba': Tempat Pembudidayaan Lobster dan Ikan Kerapu

Kelas Malam Sahabat Pesisir

Hari Kedua Ekspedisi Nusantara Jaya 2017 Tim 1 Sultra | Malam Sahabat pesisir: Serpihan Cinta yang terserak di Pulau Towea
Bacalah
Selepas magrib, program pertama yang kami jalankan di Desa ini adalah Malam Sahabat Pesisir, dimana program rutin ini dilakukan selepas Magrib hingga Isya. Konsepnya sederhana, kami mengajarkan anak-anak pulau Towea Iqra dan Tahsin Al-Qur’an. Saya sendiri mengampuh kelas Tahsin, dimana tugas saya sebenarnya lebih mudah dibanding teman-teman yang lain yang mengampuh kelas Iqra. Mudahnya adalah, walaupun saya hanya membina 5-7 anak, mereka sudah bisa membaca hanya perlu menambahkan materi “Tempat Keluarnya Huruf” atau Mahraj Huruf. Adapun tajwid, saya hanya ajar sekilas tentang hukum Qalqalah, Mad, dan Idgam.

Cara saya mengajar kepada mereka adalah, saya akan membaca ayat per ayat dan mereka mengulangi bacaan saya sambil saya menyimak dan memperbaiki bacaan mereka. Setelah itu kami akan mentaddaburi kandungannya.

“Ayo adik-adik siapa yang tahu dalil langit itu terdiri tujuh lapisan?”
“An-Naba’ ayat 12” jawab mereka serempak
“Yang menurunkan hujan siapa?”
“Allah...”
“Dalilnya apa ayo?”
Mereka semua diam, saling melirik.
“Ayat 14 kak Imam” jawab Cece
“Makasih yah Cece, benaar...”

Cece ini salah satu adik di kelas Tahsin, yang kemudian hari jadi juara 2 lomba hapalan Al-Qur’an dalam kegiatan kami. Nantikan ceritanya. Sampai program ini selesai kami telah tahsin dan taddabur mulai dari An-Naba’ hingga Al-Gasyiyah. Target awalnya adalah seluruh juz Amma sebenarnya. Tapi tak apa, InsyaAllah kita lanjutkan di kesempatan lain yah adik-adik. :)

Begitulah kami menutup hari ini, MasyaAllah. Mata saya berkaca-kaca menulis ini.
Anak-anak Indonesia itu cerdas, hanya kesempatan untuk mendapatkan fasilitas yang baik, metode yang baik dan pengajar yang baik saja yang kurang. So, teman-teman semua, kamu yang membaca postingan ini.

Perhatikan, luangkanlah waktu dan tenagamu untuk Anak Indonesia. Mereka butuh Ilmu kamu semua. Indonesia akan menjadi baik, kalau orang baik itu bergerak membaikkan, bukan hanya diam hampa membisu dalam nestapa keluhan tak berujung.

Dan juga, buat semua tim. Terima kasih... Terima kasih kalian semua sudah istiqomah hingga program ini dapat berjalan hari pertama hingga hari terakhir program ini. Semoga ini menjadi timbangan amal kebaikan kita semua.

Dibawah ini dokumentasi Malam Sahabat Pesisir
Hari Kedua Ekspedisi Nusantara Jaya 2017 Tim 1 Sultra | Malam Sahabat pesisir: Serpihan Cinta yang terserak di Pulau Towea

Hari Kedua Ekspedisi Nusantara Jaya 2017 Tim 1 Sultra | Malam Sahabat pesisir: Serpihan Cinta yang terserak di Pulau Towea


Hari Kedua Ekspedisi Nusantara Jaya 2017 Tim 1 Sultra | Malam Sahabat pesisir: Serpihan Cinta yang terserak di Pulau Towea



2 comments:
Tulis komentar