Agenda
untuk hari kelima adalah melaksanakan program eksplorasi obyek wisata
Pulau Towea dan Coastal cleaning.
Pagi-pagi
sekali, saat jam baru menunjukkan pukul 6 pagi kami telah berkumpul
untuk bersiap menuju Pantai Bungin Pinungan. Yap, itulah nama
pantainya. Dari posko kami menempuh perjalanan dengan berjalan kaki
dengan lama perjalanan sekitar sejam. Kami menyusuri
pesisir pulau towea ini dengan jalan setapak berbeton yang sudah lama
dibangun.
Pantai,
sudah lama sekali rasanya diri ini akrab dengan model alam yang satu
ini. Sejak tinggal di Desa Tamborasi, pantai menjadi bagian hidupku
maksudku karena pantai tamborasi tepat di belakang rumah. Yang
membuat aku dan peserta ekspedisi lainnya sangat penasaran dengan
pantai ini adalah pantai ini menjadi salah satu latar sebuah Film
Nasional, berjudul Jembatan Pensil.
Dan
juga ketika hari pertama saat perjalanan menuju Desa Wangkolabu,
kami melewati pantai ini walau dari jauh tetapi pemandangan pasir
putihnya yang seperti hamparan kertas putih memanjang membuat kami,
ya apalagi kalau bukan sangat penasaran.
Tempat
ini keren lah, mulai dari jalan setapak menuju pantai, hamparan pasir
pesisir, bangunan SD Towea, dan biru hijaunya laut.
Tidak
ke pantai namanya kalau tidak berenang. Sungguh, saya tidak berniat
sebenarnya buat berenang kesana karena hati yang... eh fisik yang
mulai lelah plus gejala flu yang menimpa. Sehingga kesana pun, saya
masih menggunakan celana panjang explore yang sungguh berat di air.
Tapi
yah, kalau sudah nemu pantai apalagi keren gini, hati sudah khilaf
kayaknya untuk segera terjun.
=====
Atas
inisiatif Pak Sekdes, kami menulis "ENJ 2017" menggunakan
pasir dan kerikil-kerikil pantai dan setelah selesai berfoto disitu,
kami melanjutkan program coastal cleaning di sekitar pantai.
Bakar Ikan |
Dan
yang paling ditunggu, makan siang hehe. Harap dimaklumi, penulis ini
penikmat kuliner lokal berbiaya rendah. Jadi, pagi sebelum berangkat
Bu Kades memberikan kami sekantong besar Ikan laut yang masih
segar-segar. Nah, ikan itu yang kami bakar hari ini. Menu makan siang
kali ini boleh sederhana, Ikan bakar yang cukup dibersihkan kemudian
dibakar dipadukan dengan sambal bawang tomat garam plus nasi, tetapi
kebersamaan, suasana pantai yang asik membuat makan siang terasa
nikmat.
Setelah
kami makan siang, kami melakukan sholat dzuhur dahulu sebelum terjun
ke pantai.
====
Aku
mengambil langkah jauh di dermaga, bersiap dengan segala kekuatan
dan kemudian melompat setinggi-tingginya dan bumm... amboi nian air
lautnya...
Satu
pelajaran berharga yang ingin kupetik, tentang arti Kebersamaan.
Hidup ini boleh sederhana, tetapi kebersamaannya harus selalu
bermakna.
Keren Explorernya Di Pulau Towea.
ReplyDeleteSalam hormat sy ya buat pak Sekdes.. Maaf sy lupa namanya. Hehehe
Terima kasih sudah berkunjung di blog ini..
DeleteNama beliau pak Masling..